Kelapa Sawit sebagai Penyebab Bencana Ekologis - Laudato Si Artikel 29-30
Abstract
Fokus penulisan artikel ini ialah perkebunan kelapa sawit sebagai kontributor terjadinya bencana ekologis di Sekadau-Kalimantan Barat ditinjau dari Laudato Si artikel 29-30. Adapun metodologi yang penulis gunakan dalam menggarap karya tulis ini yakni dengan menginput data-data melalui artikel-artikel, majalah-majalah, dan pengamatan langsung oleh penulis sendiri terkait dengan persoalan yang penulis angkat dalam karya tulis ini. Selanjutnya untuk menyempurnakan hasil dari data-data yang telah penulis peroleh tersebut, penulis akan mengkombinasikannya dengan menggunakan studi kepustakaan yakni menggunakan referensi dari buku-buku yang sesuai dengan tema yang penulis angkat dalam artikel ini. Tujuannya agar artikel ini dapat memberikan informasi-informasi baru bagi pembacanya dan dapat dipercaya. Dari studi ini penulis pun menemukan bahwa salah satu penyebab masalah air, terutama sulitnya mendapatkan air bersih di Sekadau-Kalimantan Barat, khususnya di daerah pedalaman ialah karena kehadiran dari perkebunan kelapa sawit. Air bersih sulit didapatkan oleh masyarakat karena dampak dari pupuk perkebunan kelapa sawit. Pupuk ini akan membahayakan kesehatan masyarakat, apabila pupuk tersebut tercemar di air sungai yang airnya dikonsumsi oleh masyarakat. Selain itu, air bersih juga sulit didapatkan karena seringnya banjir. Banjir ini terjadi salah satunya dampak dari pengundulan hutan yang dilakukan demi ekspansi perkebunan kelapa sawit. Akibatnya masyarakat Sekadau yang tinggal di pedalaman terpaksa harus mengkomsumsi air yang tercemar oleh banjir ini.
References
Fransiskus. Ensiklik Laudato Si’, Penterj. P. Martin Harun. Jakarta: Obor, 2015.
Riyanto, Armada. Menjadi-Mencintai. Yogyakarta: Kanisius, 2017.
Hendani, Amelia. Memahami Laudato Si’ Bersama Thomas Berry. Jakarta: Obor, 2018.
BPS-Statistics of Sekadau Regency. Kabupaten Sekadau Dalam Angka Sekadau 2021. Sekadau: CV. Ardiena Jaya Printing, 2021.
Luna B, dkk. Water, Time-Life. Books Inc, U.S.A, 1983.
Saeng, Valentinus. “Manusia Hidup Dari Alam Suatu Urgensi Pendidikan Berwawasan Lingkungan”. Minum Dari Sumber Sendiri Dari Alam Menuju Tuhan, Benny Phang dan Valentinus (eds). Malang: STFT Widya Sasana, 2011.
Bider, Bambang. Menemukan Kembali Makna Hubungan Spiritual Manusia Dan Lingkungan Hidup. Minum Dari Sunber Sendiri Dari Alam Menuju Tuhan”. Benny Phang dan Valentinus” (eds). Malang: STFT Widya Sasana, 2011.
Jurnal-jurnal
Studia Philosophia et Theologica, Malang: STFT Widya Sasana, Vol.19, No. 1. April 2019.
----------------------------------------------------------------------------Vol. 11, No. 2, Oktober 2011.
Mawardi, M. “Air Dan Masa Depan Kehidupan”. Jurnal TARJIH. Vol. 12, 1. 2014.
Segu, Y.S. “Cinta Ekologis Dalam Pendekatan Estetika Teologis Kristiani”. MELINTAS. Vol. 32, 2. 2016.
Majalah Kalimantan Review
Kalimantan Review. No. 41 s.d 52, 1999.
------------------------. No. 89 s.d 100, 2003.
------------------------. No. 101 s.d 112, 2004.
-----------------------. No. 113 s.d 184, 2005.
-----------------------. No. 185 s.d 196, 2011.
------------------------. No. 204 s.d 211, 2013.
Artikel Internet
Viktorahadi, B. “Laudato Si’: Seruan Pertobatan Ekologis” https://www.keuskupanbandung.org/blog/post/laudato-si-seruan-pertobatan-ekologis (Diakses 25 Februari 2022).
Sudjatna, A.S. “Ensiklik Laudato Si dan Kasih untuk Alam” https://crcs.ugm.ac.id/ensiklik-laudato-si-dan-kasih-untuk-alam/ (Diakses 25 Februari 2022).
Gions, F. “Kesalehan Ekologis dan Laudato Si” https://katoliknews.com/2016/05/24/kesalehan-ekologis-dan-laudato-si/1385/ (Diakses 27 Februari 2022).
Laksmi, Brigitta Isworo. “Tangisan Bumi, Tangisan Kita” https://sains.kompas.com/read/2015/07/30/04492841/Tangisan.Bumi.Tangisan.Kita?page=all (diakses 27 Februari 2022).
Iksan, Maulana. “Air Bergantung Pada Etika Manusia Terhadap Lingkungan” https://www.unja.ac.id/air-bergantung-pada-etika-manusia-terhadap-lingkungan/ , (Diakses 01 Maret 2022).
Yeeri, Badrun dan Mubarak. “Dampak Industri Perkebunan Kelapa Sawit Terhadap Lingkungan Global”.https://Dampak%20industri%20%20perkebunan%20%20kelapa%20sawit%20terhadap%20lingkungan%20global.pdf (Diakses 04 Maret 2022).
Inge, M, Asripin dan Robby, I. “Pengaruh Perkebunan Kelapa Sawit Terhadap Kuantitas Air Dengan Pendekatan Neraca Air Tanaman (Studi Kasus Di Pt. Rezeki Kencana)”.https://191281-ID-pengaruh-perkebunan-kelapa-sawit-terhada.pdf (Diakses 04 Maret 2022).
https://www.gatra.com/news-523009-info-sawit-menelisik-sejarah-kelapa-sawit-di-indonesia.html (Diakses 15 Maret 2022, pkl 21:23 WIB)
http://data.kalbarprov.go.id/dataset/data-perusahaan-industri-minyak-mentah-kelapa-sawit-crude-palm-oil-di-kalimantan-barat/resource/0ca8cfa5-c746-47bb-8df4-85f175664f4c (Diakses, 18 Maret 2022, pkl. 20:00 WIB).
https://katadata.co.id/timpublikasikatadata/berita/5e9a4c4b6131a/kalimantan-barat-lumbung-sawit-yang-masih-miskin (Diakses, 14 Maret 2022, pkl. 19:40 WIB).
Mohammad, dkk, Pengaruh Tanaman Kelapa Sawit Terhadap Keseimbangan Air Hutan: Studi Kasus Sub Das Landak, Das Kapuas (Diakses, 07 Maret 2022, pkl. 14:25 WIB).
Dharmawan, dkk, Perubahan Tutupan Lahan Akibat Ekspansi Perkebunan Kelapa Sawit: Dampak Sosial, Ekonomi dan Ekologi, JURNAL ILMU LINGKUNGAN Volume 17 Issue 1 (2019):130-139 (Diakses, 25 Februari 2022, pkl. 13:50 WIB).
Gapki, Refleksi industru kelapa sawit 2016 dan prospek 2017 (Diakses 27 Februri 2022, pkl. 15:10 WIB).
Wikipedia (Diakses 15 Maret 2022, pkl 20:15 WIB).