MENGIMANI YESUS KRISTUS SANG PEMBEBAS: SUATU UPAYA BERKRISTOLOGI DALAM KONTEKS PEMISKINAN GEREJA INDONESIA

  • Meki Mulait
Keywords: Mission, Christology, Jesus Christ, Liberartor, marginalize, Indonesia, Misi, Berkristologi, Yesus Kristus, Pemiskinan

Abstract

In the Gospels there are various titles for Jesus. The name is given by the peoples of his name when he meets Jesus. There are times when they call Jesus “Christ the Son of the living God” (Matthew 16:16). They also call Jesus a teacher or rabbi. Jesus is also called the savior of the world for delivering salvation from God to the world. The meaning of Jesus’ titles based on the encounter provides an opportunity for the reflection of Christology in the context of different problems. Jesus the Liberator who is to be reflected in this article is a part of Christological reflection in the context of mission tension and religious plurality and culture on the one hand and socio-political issues and impoverishment on the other. Jesus liberator becomes an alternative reflection of christology in response to the question.

 

Dalam Injil ada berbagai sebutan untuk Yesus. Sebutandiberikan oleh orangorang yangberjumpa dengan Yesus. Suatu waktu mereka memanggil Yesus “Kristus Anak Allah yang hidup” (Matius 16:16). Ada juga yang menyebut Yesus sebagai seorang Guru atau Rabi. Yesus juga disebut Penyelamat Dunia karena Dia diutus Allah untuk menyelamatkan dunia. Arti gelar-gelar Yesus yang didasarkan pada perjumpaan itu, memberi kesempatan bagi refleksi Kristologi dalam konteks persoalan yang beragam. Yesus Pembebas yang akan dibahas dalam artikel ini merupakan bagian dari refleksi Kristologis dalam konteks ketegangan antara misi dan pluralitas agama dan budaya di satu sisi dan masalah sosial-politik dan pemiskinan di sisi lain. Berhadapan dengan ketegangan dialektis di atas, dalam artikel ini penulis nenawarkan refleksi tentang Yesus Pembebas.

References

Alua A. Agus. Nilai-Nilai Hidup Masyarakat Hubula di Lembah Balim. Abepura: Biro Penelitian STFT “Fajar Timur”, 2003.
Dister Syukur Nico. Teologi Sistematika 1. Yogyakarta: Kanisius, 2004.
__________ Teologi Sistematika 2. Yogyakarta: Kanisius, 2004.
Fuellenbach John. The Kingdom of God. Maryknoll: New York, 1995.
Gutierrez Gustavo. A Theology of Liberation. New York: Maryknoll, 1973.
__________ The Truth Shall Make You Free. Maryknoll: NY, 1990.
Jacobs Tom.Yesus Kristus Menurut Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius, 1982.
Lowy Michael. Teologi Pembebasan, Kritik Marxisme dan Marxisme Kritis. Yogyakarta: INSISTPress, 2013.
Kristiyanto Eddy A (ed.). Semakin Mengindonesiakan 50 Tahun Hierarki. Yogyakarta: Kanisius, 2011.
__________ Spiritualitas Sosial, Suatu Kajian Kontekstual. Yogyakarta: Kanisius, 2010.
CahyadiKrispurwana.Yohanes Paulus II, Gereja, Teologi dan Kehidupan, Jakarta: Obor, 2007.
Magnis Suseno Frans. Beriman Dalam Masyarakat, Butir-Butir Teologi Kontekstual. Yogyakarta: Kanisius, 1993.
Nitiprawiro Wahono Fr. Teologi Pembebasan, Sejarah, Metode, Praksis dan Isinya. Yogyakarta: LKiS, 2000.
Pieris Aloysius . Berteologi Dalam Konteks Asia. Yogyakarta: Kanisius, 1996
Phan Peter (ed.).The Asian Synod. Maryknoll: Orbis, 2002.
Sherwin Bryon dan Kasimow Harol (ed.).John Paul II and Interreligious Dialogue. Maryknoll: Orbis, 1999.
Samosir Leonardus. Agama dengan Dua Wajah, Refleksi Teologis atas Tradsisi dalam Konteks. Jakarta: Obor, 2010.
Rubianto Vitus. Paradigma Asia, Pertautan Kemiskinan dan Kereligiusan dalam Teologi Aloysius Pieris. Yogyakarta: Kanisius, 1997.
KWI, Iman Katolik, Buku Informasi dan Referensi. Yogyakarta: Kanisius, 1996.
Cornelius Iman Sukmana dan Karinna.Memaknai Yesus di Tengah Masyarakat Megapolitan Jakarta. Jurnal Teologi Volume 06, Nomor 01 Mei 2017.
Tekege Fransiskus, Pembunuhan Habel oleh Kain dan relevansinya dengan PembunuhanKoheidaba oleh para leluhur mitis suku Mee, Makalah, STFT”Fajar Timur” , 2006.
Jery Ranus, OFM, Memperbaiki Rezim Uang dengan Jalan Paternalisme, Majalah: Etika Politik, Cita Sang Surya, Vol, 13, No. 1 Januari-Februari, 2018.
Spektrum No. 1-2 tahun XVI, 1988, 172.
FABC (Bandung, 17-27 Juli 1990) rangkuman akhir 3,1,2, 588.
Rangkuman SAGKI 2005, No.6.
Rangkuman SAGKI 2000, No. 10.
Published
2019-12-07
Section
Articles