A COMPARISON BETWEEN THE MOST JUST MAN AND THE UNJUST MAN Socrates’ Argument in Plato’s Republic

  • Joy Ouseph Ainiyadan
Keywords: Just and unjust man, city, justice, injustice, happiness, philosopher-king

Abstract

Tema keadilan merupakan salah satu tema paling tua dalam filsafat politik. Adalah Sokrates, sang pendiri filsafat politik, yang menempatkan tema keadilan sebagai tema pertama urusan tata hidup bersama (politik). Artikel ini mengeksplorasi argumentasi Sokrates atas pertanyaan penting yang diajukan oleh Thrasymachus, interlocutor Sokrates, dalam dialog Republik yang ditulis oleh Plato: “Apakah perbedaan orang yang paling adil dengan orang yang paling tidak adil?” Pertanyaan ini dipicu oleh tesis Thrasymachus bahwa menjadi orang yang “paling tidak adil” itu lebih baik daripada orang yang “paling adil”. Sebab orang yang paling adil, akan jatuh dalam kemiskinan dan kengenasan (karena saking takut melanggar tatanan hukum, susila, moral), sementara orang yang paling tidak adil jelas akan bergelimangan dengan kekayaan dan segala harta serta kekuasaan. Sokrates tertantang untuk menanggapi persoalan moral etis politis Thrasymachian ini. Explorasi argumentasi Sokrates berpangkal pada nada dasar bahwa kodrat polis mengenal prinsip-prinsip keadilan. Yang dimaksud “just man” menunjuk pada terminologi Platonian, “philosopher-king”. Artikel akan sepenuhnya menganalisis teks dialog Sokrates dalam Republik. Segala penomoran teks menunjuk pada penomoran sebagaimana ditulis dalam Complete Works of Plato.

References

Edith Hamilton and Huntington Cairns (eds.), The Collected Dialogues of Plato, Princeton, New Jersey, 1961.
Fred D. Miller, Jr., Nature, Justice, and Rights in Aristotle’s Politics, Oxford, 1995.
Leo Strauss and Joseph Cropsey, History of Political Philosophy, Chicago, 1987.
Plato, Republic, translated by G.M.A. Grube, revised by C.D.C. Reeve, Cambridge, 1992.
Published
2019-12-20
Section
Articles