RECONSTRUCTING NATIONALISM Learn from the failed

  • Robertus Wijanarko
Keywords: Nasionalism, feudalism,, marxism, Islam, globalization, Indonesia

Abstract

Nasionalisme, dalam konteks Indonesia, memiliki sejarah panjang yang menarik. Salah satu periode di mana nasionalisme dikonstruksi terjadi dalam kesempatan sidang Badan Penyelidik untuk Persiapan Kemerdekaan Indonesia tahun 1945. Artikel ini mengajukan penelaahan seputar diskusi pertama para Pendiri Negara Indonesia dan upaya mereka untuk mengimplementasikan makna nasionalisme. Diawali dengan kesadaran akan pluralisme sebagai realitas paling jelas dari bangsa Indonesia, telaah bergerak menuju uraian tantangan kesadaran nasionalisme di masa depan. Umumnya, pada periode sebelum munculnya Orde Baru (1966) realitas politik Indonesia diringkas dalam tiga kelompok: nasionalisme, komunisme, dan Islam. Tetapi, pluralisme dalam tiga golongan tersebut lebih merupakan simplifikasi ideologis. Semasa Orde Baru dan sesudahnya, plurilitas Indonesia tidak bisa diringkas dalam terminologi-terminologi ideologis, melainkan kultural dan opsi pemikiran yang sangat beragam.

References

Bahar, S. - Kusuma, A. B. - Hudawati, N. ed., Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) - Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), Jakarta 1995.
Feith, H. - Castles, L. ed., Pemikiran Politik Indonesia 1945-1965, Jakarta 1985.
Hatta, M., Demokrasi Kita, Jakarta 1960. Holtzappel, Nationalism, New York 1970.
Kahin, G. M., “Indonesia”, in Major Governments of Asia, ed. H. C. Hinton et. al., New York 1963.
—————, Nationalism and Revolution in Indonesia, Ithaca & London 1970.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Budaya Indonesia, Jakarta 1997.
Supomo, Undang-Undang Dasar Sementara RI, Jakarta 1965.
Yamin, M., Naskah Persiapan Undang-Undang Dasar 1945, I-III, Jakarta 1959, 1960
Published
2019-12-20
Section
Articles