Orang Jawa Menjaga Keharmonisan (Tinjauan Filsafat Moral Kant dalam Upacara Tradisional Nyadran)
Abstract
Abstrak:
Fokus studi saya dalam artikel ini adalah menggali makna ritual, bahasa, dan simbol-simbol pada upacara tradisional nyadran. Studi ini saya tinjau dari filsafat moral Immanuel Kant. Metode penelitian dalam artikel ini adalah studi kepustakaan tentang nyadran, kebudayaan Jawa, filsafat Jawa, dan filsafat moral Kant. Dari studi ini saya menemukan bahwa nyadran merupakan ungkapan dan cara orang Jawa menjaga keharmonisan, baik dengan dirinya sendiri, alam semesta, dan Tuhan. Keharmonisan dengan diri sendiri berakar pada rasa (sikap batin), yang mana dalam filsafat moral Kant disebut moralitas otonom. Nilai-nilai kebersamaan dalam nyadran adalah perwujudan menjaga keharmonisan dengan alam semesta, sebab nilai-nilai tersebut menjadi media perekat sosial bagi para warga demi kebaikan bersama. Hal ini seperti yang diuraikan Kant dalam gagasannya tentang moralitas, di mana nilai-nilai moral manusia mengarahkan pada kebaikan bersama. Bagi Kant, Tuhan adalah Kebaikan tertinggi. Dalam Nyadran, cara orang Jawa menjaga keharmonisan dengan Sang Kebaikan Tertinggi nampak dari berbagai atribut dan doa-doa yang dipanjatkan, serta dilanjutkan dalam kebaikan sehari-hari.
References
Dhavamony, Mariasusai. Fenomenologi Agama. Yogyakarta: Kanisius, 1995.
Endraswara, Suwardi. Memayu Hayuning Bawana, Laku Menuju Keselamatan dan Hidup Orang Jawa. Yogyakarta: Narasi, 2013.
_________________. Mistik Kejawen. Yogyakarta: Narasi, 2003.
Hardiman, F. Budi. Filsafat Modern, dari Machiavelli sampai Nietzsche. Jakarta: Gramedia, 2004.
Jong, De. Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa. Yogyakarta: Kanisius, 1976.
Khalim, Samidi. Tradisi Lisan Masyarakat Jawa. Semarang: Prima Press, 2009.
Koentjoroningrat. Kebudayaan Jawa. Jakarta: PN Balai Pustaka, 1980.
Magnis-Suseno, Franz. Etika Jawa, Sebuah Analisa Falsafi Kebijaksanaan Hidup Jawa. Jakarta: Gramedia, 1985.
Purwadi. Jejak Para Wali Ziarah Spiritual. Jakarta: Kompas Media, 2006.
_______. Sejarah Walisongo. Yogyakarta: Ragam Media, 2009.
Suratno, Pardi dan Henniy Astiyanto. Gusti Ora Sare, 65 Mutiara Nilai Kearifan Budaya Jawa. Yogyakarta: Adiwacana, 2004.
Tjahjadi, S.P. Lili. Hukum Moral, Ajaran Immanuel Kant tentang Etika dan Imperatif Kategoris. Yogyakarta: Kanisius, 1991.
Widhiarsana, Pr, P.D. “Iman di Lingkungan Budaya Jawa, Visi Imamat dalam Terang Konsili Vatikan II dan Paham Kepemimpinan Jawa.” Analekta Keuskupan Malang, Th. VI No. 1 Januari 1988. Malang: Dioma, 1988.
Jurnal:
Ariani, Christiyati. “Motivasi Peziarah di Makam Panembahan Bodo Desa Wijirejo, Kabupaten Bantul.” Patra Widya, Vol. 3, No. 1 (Maret 2002): 173.
Jurnal Online:
Daruni A., Endang. “Imperatif Kategoris dalam Filsafat Moral Kant.” Jurnal Filsafat, No. 23 (Nopember 1995): 15. Diakses 19 Desember 2020. https://jurnal.ugm.ac.id/wisdom/article.
Hasanah, Hayim, “Implikasi Psiko-Sosio-Religus Tradisi Nyadran Warga Kedung Ombo Zaman Orde Baru (Tinjauan Filsafat Sejarah Pragmatis).” Wahana Akademika, Vol. 3, No. 2 (Oktober 2016): 21. Diakses 19 Desember 2020. http://journal.walisongo.ac.id/index.php/wahana/article/view/1142.
Mumfangati, Titi. “Tradisi Ziarah Makam Leluhur pada Masyarakat Jawa.” Jantra, Jurnal Sejarah dan Budaya, Vol. 2, No. 3 (Juni 2007): 154. Diakses 19 Desember 2020. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbyogyakarta/sites.
Nur Wahid, Amirul, Sumarlam, Slamet Subiyantoro. “Tradisi Ziarah Makam Bathoro Katong, Pendiri Peradaban Islam di Ponorogo (Tinjauan Makna Simbolik).” Journal of Art, Design, Art Education and Culture Studies (JADECS), Vol. 3, No. 1 (April 2018): 16. Diakses 19 Desember 2020. http://journal2.um.ac.id/index.php/article.
Susila Purwanti, Rosalia. “Tradisi Ruwahan dan Pelestariannya di Desa Gamping Kidul dan Geblangan, Yogyakarta.” Indonesian Journal of Conservation, Vol. 3, No. 1 (Juni 2014): 52. Diakses 19 Desember 2020. https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/ijc/article/view.
Tri Haryanto, Joko. “Kontribusi Ungkapan Tradisional dalam Membangun Kerukunan Beragama.” Walisongo, Vol. 21, No. 2 (November 2013): 370. Diakses 5 Januari 2021. http://journal.walisongo.ac.id/index.ph/article.
Internet:
Hatmoko, Widi. “Nyadran, Upacara Tradisional Orang Jawa yang Mulai Tersisih.” https://merahputih.com/post/read/ 21 Maret 2017. Diakses pada 5 Januari 2021.
Julius Zebua, Dani. “Nyadran Agung di Kulon Progo, Puluhan Gunungan Diarak.” https://travel.kompas.com/read/ 5 mei 2018. Diakses pada 5 Januari 2021.
Suyitno, Heru. “1.000 Tenong Ramaikan Tradisi Nyadran Kembangsari, Temanggung.” https://antaranews.com/post /read/ 13 April 2018. Diakses pada 5 Januari 2021.
Ulfa, Martina. “Komunikasi Ritual Prosesi Nyadran Desa Widang Tuban.” (Skripsi S1, UIN Sunan Ampel Surabaya, 2014). Diakses 19 Desember 2020. http://digilib.uinsby.ac.id/467.