SOCIAL CONSTRUCTION OF BALINESE WORLD AND CHRISTIANITY
Abstract
Artikel ini merupakan pengolahan ulang bagian kedua dari paper yang pernah dibawakan sebagai ‘kuliah perdana’ pada pembukaan tahun akademis 2001-2002 STFT Widya Sasana Malang, 10 September 2001. Di sini penulis menganalisis kondisi historis, sosial, politis, dan kultural masyarakat Bali dalam hubungannya dengan kehadiran Gereja-gereja di sana. Gereja selalu berusaha menjadi bagian integral dari masyarakat dan kebudayaan Bali, namun setiap kali dia masuk, setiap kali pula dia terlempar ke luar. Analisis historis kultural ini menunjukkan bahwa memang pada dasarnya masyarakat tradisional Bali adalah komunitas-komunitas tertutup yang ‘lengkap’. Kenyataan ini diperteguh oleh kebijakan politik pemerintah Hindia Belanda yang menduduki pulau Bali (1882- 1950), khususnya politik isolasi dan Balinisasi yang diterapkannya pada pertengahan pertama abad ke-20. Pada bagian akhir, penulis tidak memberikan kesimpulan, melainkan menawarkan pekerjaan rumah, yakni poin-poin yang harus dipertimbangkan oleh Gereja dalam mengaktualkan kehadiran dan misinya di dalam masyarakat setempat.
References
COVARRUBIAS, Miguel, The Island of Bali, London: KPI Ltd., (1937) 1986.
DJONI GINGSIR, N., Babad Bali Agung. Seri K.G.P. Bendesa Manik Mas,
Jakarta: Yayasan Diah Tantri, 1996.
EISEMAN, F.B., Jr., Bali: Sekala and Niskala. Vol. 1: Essays on Religion, Ritual,
and Art, Singapore: Puriplus Editions, 1996.
—————, Bali: Sekala and Niskala. Vol. II: Essay on Society, Tradition, and
Craft, Singapore: Puriplus Editions, 1995.
GEERTZ, C., Interpretation of Cultures, New York: Basic Books, 1973.
GORIS, Roelof, “The Position of the Blacksmith,” in Dutch Scholars, eds., Bali.
Studies in Life, Thought, and Ritual, The Hague, Bandung: van Hoeve,
1960, pp. 289-99.
HOBART, Angela, Urs RAMSEYER and Albert LEEMANN, The Peoples of
Bali, Cambridge: Blackwell, 1996.
HOOYKAAS, C., Religion in Bali, Leiden: E.J. Brill, 1973.
KERSTEN, Jan, Bali. Hoe een Missionaris het Ziet, Eindhoven: De Pelgrim, 1940.
MOMMERSTEEG, J.A., Indonesië: Chronologisch Documentair Overzicht,
Amsterdam: Uitgave van Systemen Keesing, 1947.
PICARD, Michel, Bali. Cultural Tourism and Touristic Culture, Singapore: Archipelago
Press, 1996.
ROBINSON, Geoffrey, The Dark Side of Paradise: Political Violence in Bali,
Ithaca: Cornell University Press, 1995.
SCHULTE NORDHOLT, H., The Spell of Power. A History of Balinese Politics,
1650-1940, Leiden: KITLV Press, 1996.
SCURES, J.S., Culture Contact and Social Change Through Tourism: Crossroads
of An International Village on Bali, Ph.D. dissertation, San Diego:
University of California, 1994.
VICKERS, Adrian, “Colonial era. Conquests and Dutch colonial rule,” in Eric Oey,
ed., Bali, Singapore: Periplus Editions, 1995, pp. 30-3.
—————, Bali: A Paradise Created, Singapore: Periplus Editions, 1996.
WARREN, Carol, “Adat and Dinas: Village and State in Contemporary Bali,” in H.
Geertz, ed., State and Society in Bali, Leiden: KITLV Press, 1991, pp.
213-44.
WEBB, Paul R.A.F., Palms and the Cross. Socio-economic Development in
Nusatenggara 1930-1975, James Cook University of North Queensland
Townsville, 1986.
WIANA, Ketut, “Penataan dan Pelembagaan Agama Hindu di Bali,” in U. Wiryatnaya
and J. Couteau, eds., Bali di Persimpangan Jalan, vol. I, Denpasar: Nusa
Data Indo Budaya, 1995, pp. 28-55.
WIENER, Margaret J., Visible and Invisible Realms: Power, Magic, and Colonial
Conquest in Bali, Chicago: University of Chicago Press, 1995.