Gotong-Royong sebagai Bentuk Koinonia di Gereja Katolik Keuskupan Surabaya

  • Agustinus Wisnu Dewantara STKIP Widya Yuwana
Keywords: koinonia, gotong-royong, Keuskupan Surabaya, Gereja

Abstract

Abstract/Abstrak:

The theme of koinonia is the central to Surabaya Dioces's basic direction. The terminology of koinonia itself is an absorption from the Greco-European culture. All things that are good in the teachings of the Church often experience sociological and philosophical obstacles when they are communicated to the people. At this point, a new way of dialogue is needed in an effort to find a bridge for the growing faith of the people in the Surabaya diocese. This paper is a study to explore gotong-royong as a typical Indonesian form of koinonia. Awareness of collective work and respect for other human beings as has existed in the practice of gotong-royong in Indonesia could be a starting point for the expansion of koinonia in the Surabaya diocese. This paper uses a qualitative method by using a research on texts regarding koinonia in the Catholic Church and mutual cooperation in Indonesian society, until finally a common ground is found in its practice in the Diocese of Surabaya. ). The coinonia model is usually taken from the story of the early church in Acts. The main characteristics of the early church were: fellowship, listening to the Word, solidarity, breaking of bread, and witnessing the faith. This way of living together is what makes them liked and multiply. Fellowship (koinonia) is thus expected not to become a foreign import concept at all to be carried out and fought for together with the practice of gotong royong.

 

Tema koinonia adalah inti dari arah dasar Keuskupan Surabaya. Terminologi koinonia sendiri merupakan serapan dari budaya Yunani-Eropa. Segala sesuatu yang baik dalam ajaran Gereja seringkali mengalami hambatan sosiologis dan filosofis ketika dikomunikasikan kepada umat. Pada titik ini, diperlukan cara dialog baru dalam upaya menemukan jembatan bagi pertumbuhan iman umat di Keuskupan Surabaya. Tulisan ini merupakan kajian untuk menggali gotong-royong sebagai salah satu bentuk koinonia khas Indonesia. Kesadaran akan kerja kolektif dan rasa hormat terhadap sesama seperti yang telah ada dalam praktik gotong-royong di Indonesia bisa menjadi titik awal bagi perluasan koinonia di Keuskupan Surabaya. Tulisan ini memakai metode kualitatif dengan memakai penelitian atas teks mengenai koinonia dalam Gereja Katolik dan gotong-royong dalam masyarakat Indonesia, hingga akhirnya nanti ditemukan suatu titik temu dalam prakrteknya di Keuskupan Surabaya. ). Model koinonia biasanya diambil dari kisah jemaat perdana dalam Kisah Para Rasul. Ciri utama dalam jemaat perdana tesbut adalah: persekutuan, mendengarkan Sabda, solidaritas, pemecahan roti, dan kesaksian iman. Cara hidup bersama semacam inilah yang membuat mereka disukai dan bertambah banyak.Gotong-royong bisa digunakan sebagai ttitik pijak awal untuk mempromosikan frase awal Ardas Keusukupan Surabaya (”persekutuan murid-murid Kristus......”) sambil meletakkan Kristus di tengah pesekutuan itu untuk memberi ciri khas Kristiani. Persekutuan (koinonia) dengan demikian diharapkan tidak menjadi paham impor yang asing sama sekali untuk dilakukan dan diperjuangkan bersama dengan adanya praktek gotong-royong.

Kata Kunci: koinonia, gotong-royong, Keuskupan Surabaya, Gereja

References

Abdillah, Baiquni, 2011, Gotong-Royong Cermin Budaya Bangsa dalam Arus Globalisasi, STMIK Amikom, Yogyakarta
Baskoro, P. K., & Arifianto, Y. A. (2021). Pentingnya Komunitas Sel Dalam Pertumbuhan Gereja: Sebuah Permodelan Dalam Kisah Para Rasul. MAGNUM OPUS: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen, 2(2
Bintarto, R., 1980, Gotong Royong: Suatu Karakteristik Bangsa Indonesia, PT Bina Ilmu, Surabaya
Buchari, 1976, “Some Considerations on the Problem of the Shift Mataram’s Center of Government from Central to East Java in the 10th Century A.S.” dalam Berita Pusat Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional, Jakarta
Dewantara, A. (2018). Alangkah Hebatnya Negara Gotong Royong (indonesia Dalam Kacamata Soekarno). Kanisus, Yogyakarta

------------- (2018). " gotong-royong"(mutual Assistance of Indonesia) According to Soekarno in Max Scheler's Axiology Perspective. Lambert Publishing, Germany

Driyarkara, 2006, Kumpulan Lengkap Karangan Driyarkara, Kanisius, Yogyakarta.
Hatta, 1959, “Demokrasi Kita” dalam Karya Lengkap Bung Hatta, 2000, LP3ES, Jakarta
Laksito, P. C. E. (2021). Plantatio Ecclesiae dan Paroki Misioner dalam ARDAS Keuskupan Aurabaya 2020-2030. JPAK: Jurnal Pendidikan Agama Katolik, 21(1), 34-47.

Sekretariat Negara Republik Indonesia, 1995, Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Jakarta.
Slamet, Ina,, 1963, Pokok-Pokok Pembangunan Masyarakat Desa, Penerbit Bharata, Jakarta
Susanta, Y. K. (2020). Gereja Sebagai Persekutuan Persahabatan Yang Terbuka Menurut Jürgen Moltmann. Visio Dei: Jurnal Teologi Kristen, 2(1), 105-126.

Suwarno., 1993, Pancasila Budaya Bangsa Indonesia (Penelitian Pancasila dengan Pendekatan Historis, Filosofis, dan Sosio-Yuridis Kenegaraan), Kanisius, Yogyakarta
Yamin, Muhammad, 1959, Naskah Persiapan Undang-undang Dasar 1945, Djilid Pertama, Prapantja, Djakarta
Published
2023-10-30
Section
Articles