Tugas Suci Umat Katolik dalam Dialog dengan Agama-agama Lain Di Indonesia Ditinjau dari Dokumen Abu Dhabi Artikel 23-24

  • Agustinus Mujianto stft widya sasana malang
  • Adry Yanto Saputro stft widya sasana malang
Keywords: Dialogue, Sacred Duty, Religion, Catholics

Abstract

Abstrak

Fokus pembahasan dari studi ini adalah tentang dialog antaragama. Umat Katolik di Indonesia memiliki tugas suci untuk berdialog dengan agama-agama lain. Tugas suci ini merupakan bagian dari perutusan yang diberikan oleh Yesus Kristus sendiri untuk mewartakan kasih di tengah-tengah dunia, yang sekarang ini telah dilanda oleh krisis kemanusiaan di mana agama digunakan untuk menghasut orang kepada perang, kebencian, kekerasan, dan pertumpahan darah. Metodologi yang digunakan di dalam studi ini adalah metode deduktif dengan pendekatan analogis. Studi ini melihat ada kesejajaran gagasan antara dokumen Abu Dhabi artikel 23-24 dengan Theology of Margin Raymundus Sudhiarsa dan dokumen Fratelli Tutti. Studi ini menemukan bahwa ada lima tema yang dapat digumuli di dalam dialog antaragama, yaitu tema tentang tujuan agama, nilai luhur kehidupan, perdamaian, interpretasi ajaran yang benar, dan persaudaraan

Kata Kunci: Dialog, Tugas Suci, Agama, Umat Katolik

 

Abstract

The focus of the discussion of this study is on interreligious dialogue. Catholics in Indonesia have a sacred duty to dialogue with other religions. This sacred task is part of the mission given by Jesus Christ Himself to spread love in the midst of the world, which today has been hit by a humanitarian crisis where religion is used to incite people to war, hatred, violence and bloodshed. The methodology used in this study is the deductive method with analogical approach. This study sees that there are parallels of ideas between the Abu Dhabi documents articles 23-24 with Raymundus Sudhiarsa's Theology of Margin and Fratelli Tutti's documents. This study found that there are five themes that can be explored in interreligious dialogue, namely the theme of religious goals, the noble values of life, peace, correct interpretation of teachings, and brotherhood.

Keywords: Dialogue, Sacred Duty, Religion, Catholics

References

Dewantara, Agustinus Wisnu. “Pancasila Dan Multikulturalisme Indonesia.” Studia Philosophica et Theologica 15, no. 2 (2015).
Fransiskus, Paus. Fratelli Tutti. Asisi: Tanpa Penerbit, 2020.
Fransiskus, Paus, and Ahmad Al-Tayyeb. Dokumen Abu Dhabi: Dokumen Tentang Persaudaraan Manusia Untuk Perdamaian Dunia Dan Hidup Bersama. Jakarta: Obor, 2019.
Sudhiarsa, Raymundus. “Kebahagiaan Dalam Diskursus Lintas Budaya Dan Pesannya Untuk Tugas Pewartaan Gereja.” In Di Mana Letak Kebahagiaan?; Penderitaan, Harta, Dan Paradoksnya (Tinjauan Filsafat-Teologis), edited by Edison R.L. Tinambunan and Kristoforus Bala. Malang: STFT Widya Sasana, 2014.
———. “Murid-Murid Yang Diutus: Sukacita Gereja Indonesia.” In Menjadi Gereja Indonesia Yang Gembira Dan Berbelaskasih (Dulu, Kini, Dan Esok), edited by Raymundus Sudhiarsa and Paulinus Yan Olla. Malang: STFT Widya Sasana, 2015.
———. “Spiritualitas Interkultural: Berselancar Dalam Era Dialog Antarperadaban.” Studia Philosophica et Theologica 9, no. 2 (2009).
———. “Theology of Margin: Christian Experience in a Multicultural Context.” Studia Philosophica et Theologica 4, no. 2 (2004).
Widjaja, Fransiskus Irwan, Daniel Ginting, and Sabar Manahan Hutagalung. “Teologi Misi Sebagai Teologi Amanat Agung.” Thronos: Jurnal Teologi Kristen 1, no. 1 (2019).
Yakobus Banusu dan Antonius Denny Firmanto, “Kebahagiaan dalam Ruang Keseharian Manusia,” Forum Filsafat dan Teologi 49, no. 2 (2020).
Zainuddin, M. “Pluralisme Dan Dialog Antarumat Beragama.” Studia Philosophica et Theologica 5, no. 1 (2005).
Published
2021-11-05
Section
Articles