THE USE OF THE BIBLE BY MEDIEVAL CARMELITE WRITERS

  • Henricus Pidyarto
Keywords: bible, literal sense, allegorical sense, Carmelite writers

Abstract

Sejak zaman Patristik, orang percaya bahwa teks-teks Alkitab mengandung makna yang amat kaya. Orang percaya bahwa teks suci mengandung makna literal (makna seperti apa adanya) dan makna-makna rohani yang dapat disimpulkan dari makna literal. Sebagai contoh: yang dimaksud dengan kota Yerusalem dalam Alkitab adalah sebuah kota suci di Palestina (makna literal), tetapi juga Gereja Yesus Kristus (makna Kristologis-ekklesiologis) atau jiwa orang beriman (makna moral/ ropologis) atau surga (makna anagogis). Meskipun orang yakin bahwa makna literal itu penting dan menjadi dasar untuk makna-makna rohani, namun nyatanya para penulis abad pertengahan begitu mudah menekankan makna rohani. Dalam artikel ini kami memberikan contoh-contoh yang kami ambil dari para penulis Karmelit abad pertengahan yang merupakan anak dari zamannya

References

Brown, Raymond E., “Hermeneutics,” in Raymond E. Brown - Joseph A. Fitzmyer
- Roland E. Murphy (ed.), The Jerome Biblical Commentary, London:
Geoffrey Chapman, 1968.
Edwards, B., Sword, Vol. XXXIX, No. 2, 1979.
Grant, Robert M. - David Tracy, A Short History of the Interpretation of The
Bible, London: SCM Press,19842.
Lubac, Henri de, Exégèse médiévale. Les quatre sens de l’Ecriture, Paris: Aubier,
1959-1964.
Riché, Pierre, “Strumenti di lavoro e metodi dell’esegeta in epoca carolingia,” in
Pierre Riché, Jean Châtillon - Jacques Verger, Lo studio della Bibbia nel
Medioevo latino, Brescia: Paideia, 1989.
Schökel, Alonso, Il dinamismo della tradizione, Brescia: Paideia, 1970.
Secondin, Bruno, ed., La regola del Carmelo.
Ticheler, Jo., Didyme l’Aveugle et l’exégèse allégorique [doctoral dissertation],
Nijmegen: Dekker en van de Vegt, 1977.
Carmelus, Vol. 9, 1962.
Published
2019-12-05
Section
Articles